Senin, 31 Oktober 2011

Cara Mengatasi Pembengkakkan Payudara Saat Menyusui

Ibu menyusui seringkali mengalami berbagai problem menyusui, salah satunya adalah payudara bengkak. Perlu dibedakan antara payudara bengkak dengan payudara penuh. Pada payudara bengkak: payudara sakit, puting susu kencang, kulit mengkilat walau tidak merah, dan ASI tidak keluar kemudian badan menjadi demam setelah 24 jam. Sedangkan pada payudara penuh: payudara terasa berat, panas dan keras. Bila ASI dikeluarkan tidak ada demam.
Pembengkakan payudara terjadi karena produksi air susu mulai meningkat, sedangkan pengeluarannya tidak maksimal, hal ini terjadi karena banyak faktor salah satunya karena pelekatan bayi pada payudara yang kurang tepat sehingga bayi tidak dapat mengisap air susu secara maksimal dari payudara ibu. Apabila air susu tidak dikeluarkan dari payudara maka akan ASI akan memproduksi satu zat inhibitor yang berfungsi untuk menghambat produksi ASI sehingga akan terjadi Penurunan jumlah air susu. Risiko besar lain ASI yang statis pada bagian tertentu akan menggumpal dan menghambat aliran ASI yang menyebabkan stasis ASI lalu mastitis.

Payudara bengkak ditandai :    
Nyeri pada payudara, edema, tegang dan mengkilat, tampak kemerahan, ASI tidak mengalir, demam selama 24 jam dengan suhu 38 oC.     

Tanda lain yang ditemukan adalah bayi tidak dapat menyusui, puting lecet, radang pada payudara (mastitis), ketidaknyaman pada daerah ketiak, puting datar, nyeri tekan pada payudara Pembengkakan payudara dapat diikuti dengan pembengkakan areola sehingga bayi tidak dapat menyusu dengan baik dan mendapat ASI yang dibutuhkan.



Penyebab

penyebab terjadinya bengkak pada payudara, antara lain
  • Bayi tak mau menyusu
Biasanya ada suatu keadaan yang membuat bayi jadi tak suka menyusu. Misalnya, ASI    keluar terlalu deras sehingga setiap kali mengisap puting susu ibunya, bayi jadi gelagapan.
  • Ibu tidak teratur mengeluarkan ASI, karena:
- Terpisah sementara dari si kecil. Misalnya ibu yang bekerja dan tidak mengeluarkan ASI-nya dengan diperah/dipompa.
- Ibu menyelingi pemberian ASI dengan susu botol. Jadi ada jarak waktu di mana ibu tidak mengeluarkan ASI.
- Puting terluka sehingga ibu segan menyusui.
Apa pun penyebabnya, ASI yang tidak dikeluarkan mengakibatkan terjadinya penggumpalan air susu dalam kelenjar susu di payudara (ini bisa terlihat dari bengkaknya payudara ibu). Makin lama, penggumpalan tersebut akan menyumbat kelenjar susu sehingga volume ASI yang keluar jadi sedikit. Desakan ASI yang tak lancar inilah yang menimbulkan rasa sakit pada payudara.

Mastitis terjadi jika ada kuman masuk ke dalam kelenjar susu melalui puting susu. Bisa karena luka akibat posisi mulut bayi yang tidak tepat atau karena kurangnya higienitas puting. Umumnya bakteri yang menginfeksi adalah staphylococcusMastitis yang parah dengan gejala seperti demam yang tak kunjung reda atau malah meninggi dan bahkan mencapai 40 derajat Celsius, serta payudara semakin terasa nyeri dan terjadi perubahan warna dari kecokelatan menjadi kemerahan, perlu dikonsultasikan pada dokter atau klinik laktasi. Infeksi yang tidak ditangani bisa memperburuk kondisi ibu karena kuman pada kelenjar susu akan menyebar ke seluruh tubuh, kemudian timbul abses (luka bernanah).

Cara Mengatasi     

1. Perah ASI
Langsung memerah payudara untuk mengeluarkan ASI baik menggunakan alat pompa maupun dengan menggunakan tangan    
2. Kompres Kol   : 
- Pilih daun kol yang masih segar        
- Daun kol hijau diambil secara utuh perlembar, usahakan tidak robek.
- Cuci bersih daun kol     
- Tutupi semua area payudara yang bengkak dan kulit yang sehat, kecuali daerah aerola dan puting.         
- Kompres payudara berlangsung selama 20-30 menit atau sampai daun kol tersebut layu. (Dapat dilakukan di dalam bra). 
- Lakukan dua kali sehari selama 3 hari.       
3. Menekan Daerah Areola       
Tekan selama 1-3 menit dengan lembut daerah areola payudara sebelum menyusui 
           
4. Kompres panas dan dingin secara bergantian     
Ketika pancaran asi tidak lancar atau melambat dapat digunakan kompres hangat untuk mengaktifkan hormon oksitoksin. Kompres dingin digunakan selama 9-16 menit, dimana aliran darah menurun sehingga pembengkakan dapat menurun. Kondisi ini diikuti oleh kompres hangat  selama 4-6 menit.      
5. Pijat payudara  
Pijat payudara berguna untuk menggerakkan air susu agar tidak statis 

Cara memijat payudara: 

- Mulai dari pangkal payudara ke dinding dada, gerakan melingkar pada daerah payudara. 
- Gerakan pijatan spiral mengelilingi payudara  menuju puting susu.    
- Kepalkan tangan, kemudian tekan ke dinding dada menggunakan ruas ibu jari, ruas telunjuk, jari tengah, jari manis, dan kelingking ke arah puting ke dinding dada menuju puting.   
- Bagian bawah payudara tekanan dimulai dengan tekanan ruas jari kelingking. 

Tindakan ini sama sekali tidak menimbulkan efek samping kita dapat melakukannya sehari minimal 2 kali dalam sehari
Dari berbagai sumber

6 komentar:

  1. Sangat sangat bermanfaat...
    http://yogaprastyo.heck.in/
    menunggu anda...

    BalasHapus
  2. Terimakasih banyak infonya...soalnya saya lg ngalami kejadian serupa...

    BalasHapus
  3. sangat bermanfaat infonya ,,
    http://sewafreezerasi.com/
    cek this out,,

    BalasHapus
  4. Saya juga mengalami kejadian serupa :(

    BalasHapus
  5. Bolehkah minum obat untuk mengurangi demamnya.bila boleh obat apa yg aman.terima kasih

    BalasHapus